Faithfully

David Abriman Simatupang adalah kakak kelasku di kampus yang pernah memberikan sebuah buku berjudul When God Writes Your Love Story karya Eric dan Leslie Ludy, buku ini menjadi hadiah paskah ketika aku berada di Bandung, tahun 2012. Terimakasih sekali lagi yah bang...

Aku suka membaca, tapi aku bukan tipikal pembaca cepat, aku cenderung menyisakan bacaan, apalagi kalau bacaan itu menarik, kalau bisa jangan segera berakhir bacaannya... yap, biarlah aku penasaran, dan halaman ini untuk besok..hhaha.. Teman suka bilang gini, "Yah Selly mah bacanya lama...". Whatever, ini gayaku...

Hm kembali ke buku, yap awalnya buku ini terkesan ga pas buat aku, karena kisah yang diangkat adalah tentang Eric dan Leslie di Colorado, bukan tentang sepasang kekasih di Indonesia, sempat terlintas kalau kisah mereka jarang terjadi di Indonesia dengan budaya yang seperti ini, tapi ntah juga sih, mungkin juga karena aku gag tau banget kisah cinta yang terjadi di sini. Tapi, ga ada yang sia-sia, bukunya memang menarik, mungkin bukan dari pengalaman mereka (Eric dan Leslie), tapi dari pesan yang mereka bagikan, mereka belajar dari kesalahan, dan ngasi solusi supaya jika seandainya ada di antara pembaca ngalamin hal yang sama, ini lho yang bisa dilakukan.

Nah, di akhir halaman, aku tersentuh banget dengan lirik lagu yang mereka ciptain, hm bukan hanya lirik lagu, banyak pesan, referensi, kata-kata bijak yang bisa jadi motovasi kisah cinta kita, What is a true love? Kita bisa dapatin dari buku ini... Tapi, kali ini aku mau bagikan lirik lagunya, walaupun teman-teman bisa cari di google...

Yap, sebagai anak Tuhan, percaya padaNya adalah hal yang sangat indah yang dapat kita lakukan, kita serahkan padaNya. Juga untuk kisah cintamu, berika pena itu pada Tuhan, biar tangan Tuhan yang menulis kisah cintamu... Lirik lagu ini berisi itu, betapa kita yakin kalau Tuhan sangat tau yang terbaik buat kita, dan penantian dalam sikap percaya padaNya bukanlah kesia-siaan.

"....
But I will keep believing that God stil has a plan
And though I cannot see you now, I know that He can
And someday I will give you all of me.
Until I find you, I'll be waiting faithfully "

bersambung....

Introid

"Detik yang berlalu menyimpan banyak cerita, 
 Ceritakan untuk ku, 
 Dan aku akan menjadi saksi kisahmu..."

Hey guys, nama lengkapku Selly Artaty Zega, Selly nama panggilan dari teman-temanku, Cece panggilan dari mama, papa, abang, adek dan Gevan, juga temanku ka Sandi. Yang pangilan dari pacarku, Honey dari Liony, Dear dari Rachel, and soon and soon... Apapun panggilannya, semua adalah baik jika aku dipanggil untuk hal yang baik...

Lebih lengkapnya, profil dan kumpulan status, informasi, foto-foto dan teman-temanku yang lain dapat teman-teman temukan dengan berteman denganku di facebook-ku.

Semua yang tertulis di blog ini adalah kisah-kisah yang aku angkat menjadi kisahku, untuk berbagi, dan pastinya agar kamu mengenalku.. ^_^ 

How To Believe

Percaya saja, yah memang ga sulit untuk mengatakannya, menyarankannya.. ga sesulit teman yang kita saranin buat percaya...

Terus, kenapa yah sulit buat percaya aja? hm, berdasarkan pengalamanku, aku sulit percaya ketika aku sangat membutuhkan fakta, bukti, "Hey, prove it..." lebih tepatnya ketika aku pingin liat... Yap, percaya itu identik dengan bukti, aku ga bisa percaya kalau ga ada bukti, apalagi ketika sama sekali ga ada pertanda.

Mungkin teman-teman juga pernah ngalamin ini, misalnya ketika ingin mengambil keputusan, ketika dalam masalah, ketika dalam keputusasaan, well, this is common, let me show you something. Pertama, ketika temanmu berkata, "dear, just believe.." terimalah kalimat itu, karena ga ada ruginya kalau kita menerima saran dari teman, yah walau hati ini ngelonjak, dan berkata "Apaan, aku butuh buktiiiii...". Take a breath, cerna baik-baik kata-kata "Percaya Ajah", kita ga diminta buat percaya sesuatu yang ga pasti, ga mungkin, ga jelas, tapi kita diminta buat menyingkirkan kekuatiran kita. Biasanya, "Percaya ajah" itu disebutkan ketika usaha udah ga bisa dilakukan lagi. Jadi, yah buat apa dipusingkan, percaya ajah, semua yang terjadi setelah detik ini adalah yang terbaik yang terjadi untukmu...

Kedua, gimana supaya kita bisa terima saran "just believe", simpel teman, cukup tidak memikirkan tentang apa yang akan terjadi setelah satu detik ini.

Ketiga, gimana kita bisa ngelewatin detik-detik yang belum bisa mengungkap apakah sikap kita benar atau tidak, ini memang detik-detik yang berat, inilah zona galau, gusar, bingung, feeling like you just want to hide from this lovely earth. Hm, muungkin dalam situasi ini kamu sedang sendiri, di kamar, ga ada TV, ga ada leptop, hp ada tapi ga punya pulsa, no packet data, oups, what a little bit pity momment.. Hm, mending tidur ajahh...hhah, eh bukan, jangan dulu, kamu bisa mencari sesuatu yang membawa ion positif buat kamu, bukan ion deh, hmm apa yah istilah tepatnya, atmosphere. Yap, cari sesuatu yang bisa membawa aura, atmosphere positif buat kamu, pasti ada, yah disinilah kamu bisa ngeluarin semua ide brilian kamu, ide-ide kreatif kamu... misalnya, contoh yah ni, kamu minum air putih, trus katakan "Hey, aku beruntung banget dilahirkan di dunia ini !!!" itu ajah udah cukup kok, belum keliatan emang sisi kreatifnya, ya kamu lebih mengerti dirimu sendiri, itu hanya contoh yang paling standar yang bisa dilakukan tapi mujarab buat kamu...

Intinya, Percaya ajah itu saran yang sangat baik buat kita yang berada dalam kekuatiran, ketidakpastian, karena kita ga bisa memastikan apa yang akan terjadi nanti, dan hanya menambah penuaan di wajah jika kita berkutat dengan ketidakpastian... 

Terakhir, kalau ga ada teman yang nyaranin kamu untuk "percaya aja" tentang apa yang akan terjadi nanti, ingatlah, kalau aku udah dengan senang hati menyarankan Percaya Ajahhhh... *Hey, you just read it :)"